Autotransformator adalah transformator khusus yang keluaran dan masukannya berbagi satu set kumparan yang sama. Step-up dan step-down diwujudkan dengan ketukan yang berbeda. Apabila bagian tap yang lebih kecil dari common coil maka tegangannya diturunkan, dan sebaliknya pada bagian tap yang lebih besar dari common coil maka tegangannya dinaikkan. Prinsipnya sama dengan trafo biasa, hanya saja kumparan aslinya adalah kumparan sekundernya. Trafo umum adalah kumparan primer sebelah kiri yang melalui induksi elektromagnetik sehingga kumparan sekunder sebelah kanan menghasilkan tegangan. Tapi autotransformator mempengaruhi dirinya sendiri. Autotransformator adalah trafo yang hanya memiliki satu belitan, dan bila digunakan sebagai trafo step-down, sebagian belitan ditarik dari belitan untuk digunakan sebagai belitan sekunder. Bila digunakan sebagai trafo step-up, tegangan yang diberikan secara eksternal hanya diterapkan pada sebagian belitan – belitan. Bagian belitan yang termasuk dalam belitan primer dan sekunder biasanya disebut belitan biasa. Sisa autotransformator disebut belitan seri. Autotransformator berkapasitas sama dibandingkan dengan trafo biasa, tidak hanya ukurannya kecil, dan efisiensinya tinggi. Semakin besar kapasitas transformator, semakin tinggi pula tegangannya. Oleh karena itu, dengan berkembangnya sistem tenaga, peningkatan level tegangan, dan peningkatan kapasitas transmisi, autotransformator banyak digunakan karena kapasitasnya yang besar, rugi-rugi yang rendah, dan biaya yang rendah.
Kapasitas | 35 KVA |
Nilai Tegangan | 208VAC |
Tegangan Primer | 208VAC |
Tegangan sekunder | 380V |
Frekuensi | 50/60Hz |
Bahan konduktor | Tembaga |
Kenaikan suhu | ≤ 65K |
Kebisingan | <70dB@1m |
Kelas Isolasi | kelas H |
Bulan pendinginan | AN |